Friday, 14 January 2011

Segelas Susu Hangat

Di sebuah desa, hiduplah sepasang suami istri yang hidup bahagia. Sampai suatu ketika, mereka dikaruniai seorang putri. Sang ibu begitu sangat menyayangi putrinya tersebut. Bagi sang ibu, putri ini harus selalu bahagia, mendapat makanan yang cukup dan hidupnya selalu bahagia. Bahkan ketika putrinya itu sakit, sang ibu akan 24 jam selalu menjaga anaknya itu.

Setiap hari, putrinya itu selalu bermain bersama dengan ibunya. Mereka bercanda, tertawa, sambil sang ibu mengajarkan hal-hal yang dianggap perlu untuk diajarkan ke putrinya tersebut. Waktu terus berjalan hingga sang putri beranjak remaja. Saat remaja, sang putri lebih sering menghabiskan waktu berjalan dengam teman-temannya. Putrinya itu selalu pulang malam, cara berpakaian yang kurang sopan, berbicara semakin kasar, dan hal itupun membuat sang ibu makin hari makin sedih melihat tingkah anaknya tersebut.

Waktu pun berlalu dan sang putri sudah memasuki masa kuliah. Sang putri pun kuliah ke luar kota sehingga berpisah dengan sang ibu. Sang ibu setiap hari, setiap jam, setiap menit, setiap detik selalu memikirkan kabar anaknya. Ia selalu berpikir, "Apakah anakku baik-baik saja disana?" lalu "Apakah disana dia bisa tidur nyenyak?" "Apakah disana dia cukup makan?" Dsb. Namun, anak itu tak pernah sedikitpun memikirkan tentang ibunya. Dia hanya sibuk bersenang-senang dengan teman-temannya.

Waktu pun terus berjalan hingga sang putri akan memasuki masa menikahnya. Sang putri pun tinggal bersama suaminya di luar kota dan meninggalkan ibunya. Setelah setahun menikah, sang putri pun akhirnya dikaruniai seorang anak. Waktu terus berjalan, hingga suatu ketika sang ayah menelpon putrinya tersebut. Dia mengatakan bahwa ibunya sakit dan meminta sang putri pulang. Sang putri pun bergegas ke stasiun. Saat dia di kereta, putri tersebut teringat akan masa-masa dia kecil bersama ibunya, remaja, dan sampai hari ini.

Sesampainya di rumah, dia langsung menuju ibunya. Sang ibu pun tetap memancarkan senyumnya yang paling tulus itu. Putri tersebut menghabiskan waktunya dengan sang ibu. Hingga malam tiba, sang ibu mulai merasa sesak nafas. Sang ibu meminta putrinya untuk membuatkannya segelas susu hangat. Namun sang putri menolak membuatkan dengan alasan dia capek dan lelah setelah perjalanan. Dia berjanji pada ibunya akan membuatkannya besok pagi. Keesokan paginya, ia langsung membuatkan ibunya segelas susu hangat sesuai dengan janjinya.

Namun, begitu ia akan memberikan susu itu ke ibunya, betapa kagetnya dia menemukan ibunya sudah tidak bernafas lagi. Sang putri pun menyesal sebesar-besarnya karena tidak bisa mengabulkan permintaan terakhir ibunya. Sang putri pun bersedih dan menyesal, "Seandainya aku membuat susu itu, pasti ibuku takkan seperti ini." dia pun menangis menyesali perbuatannya namun tak ada lagi yang bisa dilakukan.

Pesan : Lakukanlah apa yang bisa kita lakukan sekarang dan jangan tunda-tunda itu. Kita tidak pernah tahu apakah besok kita akan tetap hidup, atau akan tetap seperti ini, kita tidak pernah tahu itu. Yang penting adalah lakukanlah hal terbaik yang bisa kita lakukan sekarang juga. 1 detik itu sangat berharga dan karena 1 detik itu pula bisa merubah segalanya. 



2 comments:

  1. Stuju gan..
    bikin terharu..
    hiks.. hiks..
    haha..

    ReplyDelete
  2. Thx yah ...
    Klo ad saran komen ajh koq ..
    sapa tau komen na bsa membangun ...
    wkwkwk

    ReplyDelete