Tatkala di sebuah desa. hiduplah seorang pemuda yang tinggal di sebuah gubuk di pinggir desa. Dia nmerasa kesepian. Selain itu, setiap harinya ia hanya hidup dengan mengumpulkan kayu bakar dan menjualnya ke pasar. Penghasilan dari ia mengumpulkan kayu bakar hanya cukup untuk membeli makan sehari dua kali. Oleh karena itu, ia mencoba menanam jagung dan menjualnya ke pasar.
Namun, penghasilan dari menjual jagung itu pun juga tidak terlalu besar. Hanya cukup untuk makan dan hidup sangat sederhana saja. Pemuda ini pun merasa cukup menderita karena hidupnya sungguh sulit.
Sampai suatu ketika, di suatu malam datanglah seorang wanita cantik dengan busana yang sangat indah. Pemuda itu pun terkesima melihat wanita cantik itu. Langsung pemuda itu bertanya kepada wanita cantik itu, "Hai wanita cantik, siapakah gerangan dirimu, mengapa di malam gelap ini kau sendirian dan ada di depan rumahku?" Lalu si wanita itu pun menjawab demikian, "Aku adalah dewi keberuntungan. Aku akan membawa keberuntungan dalam hidupmu. Apakah kau akan mengijinkanku masuk ke dalam?" Lalu tanpa berpikir panjang si pemuda itu pun mengijinkan wanita cantik itu masuk ke rumahnya.
Hari demi hari pun berlalu, hidup si pemuda pun mulai berubah. Dia menjadi orang yang paling beruntung. Hasil pengumpulan kayunya dijual dengan harga yang sangat tinggi sehingga pemuda tersebut bisa membeli apa saja yang ia mau. Hidupnya pun mulai berubah. Namun, lama kelamaan ia pun menjadi sombong. ia menjadi pelit dan tidak lagi ingin bekerja. Setiap harinya, ia hanya menikmati apa yang sudah ia dapat.
Sampai suatu malam, pemuda tersebut mendengar suara pintunya diketuk. Lalu pemuda itu pun bergegas keluar, dan alangkah terkejutnya pemuda tersebut melihat seorang nenek tua yang sudah sangat buruk rupa dan bajunya sangat kumal dan jelek. Lalu si pemuda tersebut pun bertanya, "Wahai nenek tua, ada apa gerangan nenek datang ke rumah saya malam-malam begini?" Lalu nenek tua tersebut pun menjawab, "Aku adalah dewi kesialan. Aku akan membawa: kesialan dalam hidupmu. Ijinkanlah aku masuk ke dalam rumahmu." tanpa berkata apa-apa lagi, pemuda tersebut langsung secepat mungkin menutup pintu. Namun, seketika wanita cantik yang ada di dalam rumah pemuda tersebut keluar dan berkata, "Wahai pemuda, Bukakanlah pintu untuk nenek tua tersebut. Dia adalah saudara kembarku. Kami adalah satu paket. Dimana ada aku pasti harus ada saudara kembarku. Kami tidak bisa terpisah. dan kamu pun harus menanggung akibat karena selama ini kamu hanya menikmati keberuntungan yang kau dapat dariku tanpa mau berusaha untuk mendapatkan keberuntungan itu lagi. dan inilah hukuman bagimu karena kamu sudah pelit dan malas."
Semenjak kedatangan nenek tua itu dirumah pemuda tersebut, hidup pemuda itu pun kembali seperti biasa lagi. Ia harus berjuang seperti biasa lagi dan tidak bisa menikmati kebahagiannya lagi.
Pesan : Keberuntungan dan kesialan adalah satu paket, sehingga kita tidak bisa hanya ingin keberuntungan terus. Yang namanya keberuntungan atau kesialan itu sendiri tidak berasal dari faktor-faktor apapun seperti orang, tempat atau apapun melainkan berasal dari pikiran kita sendiri.
Keberuntungan dan kebahagiaan itu bisa ada dimana saja, tinggal bagaimana kita memaknai semua itu.
Selain itu, saat kita sedang menderita, ingatlah semua itu akan berlalu dan akan berganti kebahagiaan sehingga janganlah terlalu terpuruk atas penderitaan itu. Sedangkan saat kita bahagia, ingatlah kembali semua itu akan berlalu dan akan berganti kembali dengan penderitaan. Oleh karena itu, janganlah malas dan hanya menikmati kebahagiaan itu saja, namun berusahalah untuk tetap dapat mempertahankan kebahagiaan itu karena semua di dunia itu tidak kekal dan dunia pasti berputar.
Selain itu, janganlah merasa sombong dengan segala kelebihan kita karena Di Atas Langit Masih Ada Langit, Di atas kita masih ada orang yang jauh lebih hebat dari kita. Sedangkan jangan merasa malu atau minder dengan segala kekurangan kita karena Di Bawah Tanah Masih Ada Tanah, Di bawah kita masih banyak orang yang jauh lebih menderita dari kita. Oleh karena itu bersyukurlah dengan segala yang sudah kita punya.
Thursday, 27 January 2011
Dewi Keberuntungan dan Dewi Kesialan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment