Cerita ini saya kutip dari buku "NASI BASI" karangan "Vidi Yulius Sunandar" terbitan "Ehipassiko Foundation Group." Saya mengutip cerita ini karena cerita ini menurut saya memiliki makna yang cukup dalam untuk kita pahami.
Suatu ketika, penulis sedang berbincang-bincang dengan sahabatnya yang kebetulan satu kelas dengan si penulis. Tiba-tiba, mereka membicarakan si pak dosen yang bijak ini.
Ketika itu saat sedang menggambar, Teman dari sang penulis itu menggambar dengan menggunakan pensil yang sudah sangat pendek sekali. Saking pendeknya, pensilnya seakan mengintip dari balik jari-jarinya. Kemudian dosen saya menghampiri sahabat saya ini, dan menanyakan mengapa pensilnya tidak diganti, kan sudah tidak layak pakai. Kemudian temannya itu menjawab, "Iya pak, habis cuma ini pensil yang saya punya."
Pak dosen memberikan senyum manisnya kepada sahabat saya ini. Dengan bijak beliau mengatakan hal ini, "Hmm, tidak penting sebagus apa pensil yang ada, tapi yang terpenting adalah siapa yang menggunakannya!" Dengan wajah terbengong, sahabat sang penulis ini mencoba mengartikan maksud dari dosennya. Sebelum sahabat sang penulis itu kebingungan, dosen tersebut langsung menambahkan kalimatnya, "Ya, seburuk apa pun pensil yang digunakan, tapi kalau yang menggunakan Leonardo Da Vinci atau Michaelangelo, pensil itu tetap dapat menghasilkan karya yang indah. Yang terpenting adalah orang yang menggunakannya.
Selain itu, pernah di lain waktu, ketika awal kelas gambar mereka, banyak sekali orang yang sulit untuk memindahkan gambar yang dilihat sama perssis ke dalam kertas gambar. Mereka pun mengeluh kepada dosen dan dosen itu pun berkata, "Jangan bilang gak bisa, tapi belum bisa!" Memang kata-kata itu mempengaruhi secara sadar atau tidak, tapi faktanya kata-kata itu memang mempengaruhi.
Pesan : Jangan pernah merasa malu atas apa yang kita punya, karena sejelek apapun barang atau apapun yang kita punya, yang penting kita masih memiliki daripada orang yang sama sekali tidak memiliki. Selain itu, kita juga gak boleh ngenilai orang rendah cuma dari luar ato apaun yang dia punya, karena kita tidak pernah tahu hal lain yang dimilikinya.
Selain itu, jangan pernah berkata kalau kita tidak bisa, apalagi sebelum kita mencobanya. Alangkah baiknya jika kita menggunakan kata-kata saya belum bisa. Karena secara tidak langsung alam bawah sadar kita akan menangkapnya sebagai suatu segesti positif.
Friday, 14 January 2011
Man Behind the Pencil
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment