Cerita tentang seorang bos dan dua orang karyawannya. Suatu ketika, si bos mengajak sekretarisnya dan juga office boy nya untuk makan siang bersama karena kedua orang karyawan itu merupakan karyawan kesayangan si bos.
Singkat cerita, di tengah perjalanan menuju restoran, mereka menemukan sebuah toko barang antik. Mereka pun masuk ke toko itu karena penasaran. Mereka menemukan sebuah lampu yang bentuknya unik. Si office boy yang begitu tertarik dengan lampu itu menggosok lampu itu dengan penasaran. Tiba-tiba dari lampu itu muncullah asap yang mengepul dan keluarlah sesosok makhluk raksasa keluar dari lampu itu.
"Ha ha ha. Aku adalah dewa yang terperangkap di lampu ini selama beratus-ratus tahun dan aku menunggu seseorang yang akan membebaskanku. Sebagai rasa terima kasihku, aku akan mengabul masing-masing 1 permintaan kalian bertiga." Ucap sang dewa.
Si sekretaris dan office boy pun berebutan untuk meminta permintaan itu. Namun akhirnya si sekretaris mengalah dan membiarkan si office boy mengucapkan permintaanya terlebih dulu. Si office boy pun berkata kepada sang dewa, "Wahai dewa, aku dari lahir sudah hidup miskin sampai hari ini. Aku tidak pernah merasakan hidup mewah. Hanya satu pintaku dewa, aku ingin hidup mewah di Amerika di rumah yang besar dan dipenuhi oleh wanita-wanita cantik. Dalam sekejap, si office boy pun menghilang dan telah hidup seperti apa yang dia minta tadi.
Lalu, si sekretaris pun mengucapkan permintaanya. Dia berkata, Wahai dewa, sebenarnya hidupku sih sudah enak-enak saja. Namun, aku bosan hidup di Indonesia. Jadi, aku ingin jadi sekretaris di gedung putih Amerika." Dalam sekejap pun si sekretaris sudah berpindah menjadi sekretaris Obama di Amerika.
Terakhir tinggal si bos yang belum mengucapkan permintaanya. Sang dewa pun bertanya, "Wahai bos hidupmu sudah sangat enak. Lalu, apa yang ingin kau minta padaku?" Si bos pun berkata, "Wahai dewa, mereka berdua adalah karyawan kesayanganku. Jadi pastikan mereka kembali ke kantor tepat jam 1 siang."
Pesan : Tidak mau mengalah adalah sebuah penyebab masalah. Andaikan tadi kedua orang karyawannya mau mengalah dan membiarkan si bos mengucapkan permintaanya terlebih dahulu, mungkin saja mereka bisa mengatur supaya kebahagiannya itu bisa terus berlanjut.
Sama seperti kita yang selalu ingin terburu-buru dan tidak mau mengalah saat kita diberikan sebuah kesempatan yang sangat mengasyikan. Biasanya kita lebih mementingkan diri sendiri terlebih dulu daripada orang lain. Itulah yang harus kita ubah.
Friday, 16 September 2011
Kisah 3 permintaan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment