Kisah tentang dua orang pasangan yang baru saja menikah. Mereka sudah menjalin hubungan sejak lama dan baru saja menikah. Hari pertama pernikahan, mereka merasa sangat bahagia. Setiap pagi si suami selalu menggandeng tangan istrinya keluar dari kamar dan selalu mengatakan kepada istrinya "Aku Sayang Padamu."
Kebiasaan itu terus terjadi setiap hari.
Tahun demi tahun berlalu, kebiasaan baik itu pun lama kelamaan mulai dilupakan dan hubungan pernikahan mereka pun semakin lama semakin menjadi kurang harmonis. Sampai akhirnya, mereka pun memiliki seorang anak laki-laki.
Sang suami yang semakin lama semakin tidak punya waktu untuk istri dan anaknya hanya sibuk dengan urusan pekerjaannya saja. Si istri pun semakin lama merasa jenuh. Ternyata, si suami telah memiliki pacar baru yang jauh lebih muda dibanding istrinya di luar sana.
Sampai akhirnya, suatu sore sepulangnya dari kantor si suami memberikan selembar kertas pada istrinya. Alangkah kagetnya sang istri melihat isi surat itu adalah surat perceraian. Di kertas itu, si suami menuliskan bahwa sang istri boleh mengambil 50% dari kekayaan mereka, mengambil salah satu rumah suaminya dan boleh memiliki mobil suaminya. Spontan si istri langsung merobek surat itu dan menuju ke kamar.
Malam itu pun, mereka pun tidur saling diam-diaman tanpa percakapan sedikitpun walaupun tidur seranjang. Keesokan paginya, si istri pun memberikan selembar kertas panjang dan mengatakan "Aku tidak perlu harta apapun darimu untuk bercerai. Aku hanya ingin kau melaksanakan syarat yang kutulis saja."
Si suami pun membaca dan kaget. Surat itu berisikan, "Aku rela diceraikan olehmu 1 bulan lagi dan selama sebulan itu, setiap pagi kamu harus menggandeng tanganku keluar dari kamar seperti waktu pertama kali kita menikah dan kamu harus mengatakan padaku, "Aku Sayang Padamu" seperti hari pertama kita menikah.
Si suami pun menyetujui dan segera menuju ke rumah pacar barunya dan memberi tahu semuanya. Si pacar pun menyetujui untuk menceraikannya sebulan lagi. Keesokan paginya, si suami segera menggandeng tangan istrinya keluar kamar sesuai syarat. Anak mereka pun melihat dan mengatakan, "Asikk!! Papa gandeng mama!" suatu kejadian yang jarang sekali dilihat oleh anaknya. Si suami pun merasa canggung begitu pula dengan si istri. Namun, si istri berkata "tetap lanjutkan biarkan anak kita melihat kita seperti ini."
Keesokan harinya, si suami pun melakukan hal yang sama. Perasaan canggung diantara keduanya pun mulai sedikti menghilang. Begitu pula seterusnya. Suatu ketika, si istri meminta sang suami untuk memakaikan gaun kepada istrinya. Si istri berkata "Pa, gaunku sudah kebesaran yah." Si suami pun sadar bahwa tubuh istrinya sudah semakin kurus dari yang dulu. Lalu, ia memperhatikan wajah istrinya dan tampak banyak sekali keriput di wajah istrinya. Dan si suami menyadari bahwa istrinya sudah bertambah tua.
Semakin lama mereka melakukan kebiasaan itu, si suami pun sadar bahwa sebenarnya dia masih sangat menyayangi istrinya itu. Hanya saja, mereka sudah meninggalakan banyak kebiasaan positif sehingga perasaan cinta itu pun hilang.
Sampai hari ke 30, si suami menuju ke rumah pacar barunya dan berkata "Aku tidak jadi cerai. Aku masih sangat menyayangi istriku dan aku tidak akan pernah berpisah dengannya." Si pacar baru itu pun marah dan menamoar si suami. Namun, si suami langsung pergi dan segera menuju ke toko bunga. Dia membeli bunga yang paling mahal yang bertuliskan "I Love You" dan segera pulang.
Namun, alangkah kagetnya ia menemukan tubuh istrinya sudah terkapar lemah tak bernyawa di ranjang. Rupanya, istrinya sudah divonis kanker stadium akhir oleh dokter dan hidupnya hanya tinggal sebulan. Si suami merasa sangat menyesal.
Pesan : Janganlah menyia-nyiakan apa yang kamu punya sekarang. Karena sesuatu akan terasa sangat berharga saat anda sudah kehilangannya. Selain itu, jangan pernah tinggalkan kebiasaan baik yang sering kita lakuakn karena sedikit banyak itu meembawa manfaat untuk kita.
Friday, 19 August 2011
Persyaratan untuk Cerai
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment